Foto: Foto: Lapangan yang menjadi sasaran iron Dome. Keluarga para korban tewas di Majdal Shams menolak bertemu Netanyahu, dan masyarakat Majdal juga mengusir kehadiran menteri keuangan Israel Bezalel Smotrich dan anggota parlemen Knesset.(gwa)
Resistensi.id – Israel mengaitkan serangan ke lapangan sepak bola di Kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan tersebut dengan kelompok Hizbullah Lebanon.
“Intelijen kami menegaskan. Hizbullah bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak tak berdosa di Majdal Shams,” kata juru bicara militer Israel Daniel Hagari pada Sabtu. Ia menyatakan tekad Israel untuk melakukan pembalasan.
Akan tetapi Hizbullah, “dengan tegas menyangkal” tak memiliki peran apa pun dalam serangan maut itu, yang terjadi di tengah peningkatan ketegangan antara kedua pihak yang bertikai.
Disisi lain Masyarakat Majdal Shams berduka atas ledakan misil yang diduga kuat sebagai misil pencegat Israel sendiri, yang jatuh tepat di lapangan sepak bola Sabtu lalu. Misil itu diperkirakan diluncurkan dari platform Iron Dome. Sebanyak 11 penduduk Majdal Shams tewas, dan sekitar 30 orang lainnya luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi kritis.
Keluarga para korban tewas di Majdal Shams menolak bertemu Netanyahu, dan masyarakat Majdal juga mengusir kehadiran menteri keuangan Israel Bezalel Smotrich dan anggota parlemen Knesset.
Lihat videonya ketika menteri keuangan Israel diusir dari Majdal Shams
Keluarga para korban tewas di Majdal Shams menolak bertemu Netanyahu, dan masyarakat Majdal juga memrotes kehadiran menteri keuangan Israel Bezalel Smotrich dan anggota parlemen Knesset. https://t.co/PH8SgvCApS pic.twitter.com/SHNHsJK8H4
— Resistensid (@Resistensid) July 31, 2024
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani menyebut Israel “berusaha mengalihkan opini publik dan perhatian global” dari kejahatan yang dilancarkannya di Jalur Gaza hingga menewaskan lebih dari 39.300 warga Palestina sejak 7 Oktober tahun lalu.
Jubir Kemlu Iran itu mengatakan bahwa klaim Israel mengenai serangan Majdal Shams adalah “skenario yang dibuat-buat,” dan bahwa Tel Aviv “tidak moral yang cukup untuk menilai dan mengomentari insiden tersebut.”
Kanaani menyeru masyarakat internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), “untuk mendukung stabilitas dan keamanan di Lebanon dan kawasan atas serangan rezim Zionis yang agresif.” Ia menyebut Israel sebagai Zionis.
Dia menekankan bahwa setiap “tindakan bodoh” yang dilakukan Israel bisa “meningkatkan ketidakstabilan, ketidakamanan, dan kobaran api perang di kawasan,” serta bahwa tanggung jawab atas konsekuensinya berada di tangan Israel.
Kanaani juga mendesak pemerintah Amerika Serikat untuk “bertindak berdasarkan tanggung jawab internasional dan moral mengenai perdamaian dan keamanan global” dan mencegah Israel mengobarkan api perang di Gaza dan tempat-tempat lain.
Setelah serangan pada Sabtu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Netanyahu memutuskan untuk mempersingkat kunjungannya di AS dan akan pulang “sesegera mungkin.”
Netanyahu juga mengatakan kepada pemimpin komunitas Druze bahwa Hizbullah akan “membayar harga yang mahal” atas serangan di Majdal Shams, menurut pernyataan kantornya.
Selanjutnya, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada Ahad mengatakan Israel akan memastikan Hizbullah “menanggung akibatnya.”
Sumber : Raialyoum