Resistensi.id – Dalam buku terbarunya berjudul “War”, jurnalis investigasi Amerika Serikat (AS), Bob Woodward wartawan kawakan yang pernah turut membongkar skandal Water Gate di tahun 74 silam, mengungkap sejumlah pemimpin Arab meminta AS menghancurkan kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Permintaan ini disampaikan setelah Hamas melancarkan serangan ke Israel pada 7 Oktober 2023 yang kemudian dibalas oleh Israel dengan perang genosida yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Woodward mengklaim dalam bukunya memiliki bukti-bukti detail pertemuan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dengan sejumlah pemimpin Arab tidak lama setelah 7 Oktober, seperti dikutip dari The Cradle
Dalam buku tersebut Woodward mengklaim, ketika Blinken bertemu Raja Abdullah II dari Yordania pada 13 Oktober 2023 di Amman, Raja Abdullah mengatakan: “Kami mengatakan ke Israel jangan lakukan ini, kami bilang ke mereka, Israel harus mengalahkan Hamas. Kami tidak akan menyampaikan ini secara publik, tapi kami mendukung kekalahan Hamas.”
Permintaan yang sama juga disampaikan Presiden Uni Emirat Arab, Mohammed bin Zayed ketika bertemu Blinken pada 14 Oktober 2023.
“Hamas harus disingkirkan. Kami telah berulang kali memperingatkan Israel. Kami bisa memberi Israel waktu untuk menyingkirkan Hamas, tapi pertama-tama, ia (Israel) harus membantu kami untuk menenangkan rakyat kami dari citra kekerasan dan penghancuran di Gaza dengan membawa bantuan, membangun zona aman, dan mengendalikan kekerasan pemukim di Tepi Barat. Biarkan ia membantu kami dengan rakyat kami. dan kami akan memberikan (Israel) ruang untuk menyingkirkan Hamas,” kata bin Zayed., Selasa (29/10).
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al-Saud saat bertemu Blinken yang berkunjung ke Saudi pada 14 Oktober 2023, mengatakan, “Kelompok ‘teroris’ itu (Hamas) tidak hanya berusaha menyingkirkan Israel, tapi mereka juga ingin menggulingkan para pemimpin Arab lainnya. Kami khawatir mengenai dampak operasi Israel terhadap seluruh keamanan kami, dan apa yang terjadi setelah Hamas mungkin akan lebih buruk lagi,” lanjut Pangeran Faisal.
“Kami tidak akan mengeluarkan uang satu lembar dolar pun untuk membangun kembali Gaza setelah kekacauan yang diciptakan Netanyahu,” tambahnya.
Hari berikutnya pada 15 Oktober 2023, Blinken bertemu Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Muhammad bin Salman. Menurut klaim Woodward dalam bukunya, hal ini disampaikan MBS kepada Blinken: “Saya ingin masalah yang disebabkan 7 Oktober hilang. Negara Palestina harus berdiri sebelum normalisasi dengan Israel. Saya tidak menginginhkan hal itu, tapi saya memerlukannya untuk menjustifikasi normalisasi. Saya ingin kembali ke Visi 2030 dengan normalisasi dengan Israel. Gaza harus tenang dulu bagi kami untuk normalisasi dengan Israel.”
Sebelum ke Israel, Blinken berkunjung ke Kairo dan bertemu Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi. Sisi meminta delegasi AS keluar dan bertemu empat mata dengan Blinken. Menurut Woodward, dalam pertemuan empat mata itu, Sisi mengatakan ke Blinken dia “hanya ingin menjaga perdamaian dengan Israel.”
Kepala Badan Intelijen Mesir, Abbas Kamel kemudian memberikan delegasi AS informasi penting terkait jaringan terowongan di bawah Gaza. Kamel mengatakan, Hamas telah mengakar di Gaza dan sulit untuk disingkirkan.
“Israel tidak boleh memasuki Gaza sekaligus, melainkan melakukannya secara bertahap. Ia (Israel) harus memastikan para pemimpin Hamas keluar dari terowongan sebelum memenggal kepala mereka sekaligus,” cetusnya.
Sumber : The Cradle