Resistensi.id – Akhirnya, rincian penting kini telah diketahui dengan jelas. Assad meninggalkan Damaskus pada dini hari Minggu, 8 Desember dengan Il-76 Suriah, dalam perjalanan ke Hmeimim.
Transponder sengaja menunjukkan bahwa pesawat itu jatuh di dekat Homs. Ternyata tidak. Pesawat itu kemudian diidentifikasi di Hmeimim melalui citra satelit. Beberapa jam kemudian pada hari Minggu, sebuah pesawat Rusia membawanya ke Moskow.
Itu berarti Assad menunggu hingga menit terakhir untuk meninggalkan Damaskus – karena sebagian bandara sudah dikepung oleh Salafi-jihadis.
Hal ini dibenarkan oleh Perdana Menterinya, yang berbicara dengannya pada Sabtu larut malam, 7 Desember. Secara keseluruhan, hal itu sangat berisiko. Assad pada akhirnya berhasil tidak menemui nasib seperti Saddam dan Gaddafi.
sumber : Pepe Escobar