Arab Saudi dan UEA Serang Yaman

Resistensi.id – Pada tanggal 24 Desember 2024, Yaman sekali lagi menjadi tempat konfrontasi militer skala besar. Menurut sumber, Arab Saudi memulai penembakan artileri intensif di wilayah utara negara yang dikuasai gerakan Ansar Allah (Houthi).

Tindakan tersebut, menurut data awal, merupakan bagian dari operasi gabungan dengan Uni Emirat Arab (UEA) dengan tujuan menggulingkan rezim Houthi.

Konflik meningkat menyusul serangan mendadak oleh Dewan Transisi Selatan (STC), yang dengan dukungan UEA, menyerang posisi Ansarullah di provinsi Taiz.

Serangan STC menjadi elemen kunci dari strategi koalisi Arab untuk melemahkan Ansar Allah dan membangun kendali atas wilayah-wilayah penting yang strategis di Yaman. Menurut sumber lokal, serangan artileri Arab Saudi terfokus pada instalasi militer dan pangkalan logistik Houthi, dengan kerusakan dan korban jiwa yang signifikan dilaporkan terjadi di kalangan Houthi.

Jika informasi mengenai masalah ini benar, maka kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah di Yaman utara, akan siap untuk merespons.

Hebatnya, dua hari sebelumnya AS, Inggris, dan Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Houthi, yang diharapkan dapat melemahkan kemampuan Houthi secara serius.

Tujuan utama dari penggulingan gerakan Ansar Allah adalah upaya untuk mengendalikan situasi transportasi laut merah di wilayah tersebut, serta untuk memastikan kemungkinan tekanan lebih lanjut terhadap Iran, yang secara efektif dibiarkan tanpa sekutu di wilayah timur tengah.

Houthi, atau Ansar Allah (Pendukung Allah), adalah faksi yang muncul di Yaman pada tahun 1990an. Faksi ini didirikan di bagian utara negara itu di antara komunitas Zaidi, sebuah cabang Islam Syiah.

Houthi awalnya memperjuangkan hak-hak komunitas Zaidi dan meningkatkan posisi tawar mereka dalam masyarakat Yaman, namun seiring berjalannya waktu, tindakan mereka bersifat politik dan militer.

Pada tahun 2014, Houthi menguasai ibu kota Yaman, Sana’a, dan pada tahun 2015 pengaruhnya mulai meluas di wilayah-wilayah penting lainnya.

Hal ini memicu Perang Saudara Yaman, yang diintervensi oleh koalisi internasional yang dipimpin oleh Arab Saudi, yang mendukung Presiden terguling Abd Rabbuh Mansour Hadi.

Sebaliknya, Houthi mendapat dukungan signifikan dari mayoritas masyarakat dari berbagai propinsi disekitarnya yang tidak setuju terhadap penguasa yang dianggap sebagai boneka Saudi Arabia. Dengan dukungan Iran, yang memasok senjata dan bantuan politik kepada mereka.

Kelompok Houthi secara aktif menggunakan rudal, drone, dan senjata lainnya untuk membalas intervensi Arab Saudi dan negara-negara Arab lain di kawasan (seperti UEA dan Bahrain).

Meskipun ada upaya internasional untuk menyelesaikan konflik tersebut, situasi di Yaman masih tegang, dan Ansharullah terus mendapat simpati sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota sanaa.

Sumber :

Bagikan:

One thought on “Arab Saudi dan UEA Serang Yaman

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *