Puluhan Ribu Warga Israel Ingin Kabur, Bingung Cari Tempat Migrasi

Foto: Perang dengan Gaza, Ribuan Warga Israel Ingin ‘Kabur’ dari Negaranya, Cari Cara untuk Migrasi.(sc)

Resistensi.id – Di tengah serangan Israel ke Gaza, puluhanribu warga Israel malah kabur meninggalkan negaranya.

Mereka mencari berbagai cara untuk bermigrasi dan keluar dari Israel.

Media Israel, Channel 12 Israel, melaporkan warga Israel yang berniat meninggalkan negara di tengah agresi terhadap Jalur Gaza meningkat lebih dari 150 persen, yang sudah berlangsung selama 10 bulan.

“Diskusi tentang migrasi di kalangan warga Israel di media sosial baru-baru ini meningkat lebih dari 100 persen,” lapor Channel 12 Israel dikutip Al Mayadeen.

Media itu menyoroti hasil analisis Scopper, perusahaan yang berfokus dalam mendengarkan dan analisis sosial yang komprehensif.

Hasil Scopper menunjukkan ada peningkatan sekitar 2,5 kali lipat dalam diskusi mengenai migrasi dalam beberapa minggu terakhir.

Scooper meyebut diskusi itu muncul di tengah banyaknya pekerja yang mengundurkan diri, serta kritik keras pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Scooper juga melaporkan, sejak dimulainya agresi, ada lebih dari 100 ribu istilah “relokasi” yang digunakan untuk membahas migrasi dari Israel di berbagai platform.

Laporan ini mencatat tiga periode puncak dalam diskusi migrasi selama seranga ke Gaza.

Periode puncak pertama terjadi segera setelah 7 Oktober 2023, dengan peningkatan penggunaan sebesar 70 persen.

Puncak kedua terjadi pada Maret 2024, dan yang ketiga tengah berlangsung sekarang.

Sementara itu, penulis surat kabar Israel Haaretz, Lee Yaron, melaporkan jumlah pemukim Israel yang meninggalkan wilayah pendudukan Israel – tanpa niat untuk kembali – meningkat hingga 150 persen dibandingkan tahun sebelumnya antara Oktober-Juli.

Yaron menyatakan, pemukim Israel yang memilih pergi adalah mereka yang masih muda dan mempunyai anak.

Ia menyebut “mereka lebih memilih untuk memulai hidup mereka di tempat lain.”

Yaron juga mencatat “mereka yang pergi padahal masa tinggal masih panjang, karena merasa tidak aman di tengah agresi ke Gaza.”

Lebih dari 500 Ribu Warga Israel Kabur dari Negaranya

Pada akhir Juni 2024, Anadolu Ajansi mengutip The Times of Israel, melaporkan sebanyak 550.000 warga Israel telah pergi meninggalkan ‘negaranya’ dan tidak kembali selama enam bulan pertama serangan Israel ke Gaza.

The Times of Israel mengatakan, apa yang mungkin merupakan pelarian sementara bagi warga Israel selama perang atau kesulitan teknis untuk kembali, kini telah berubah menjadi tren permanen, atau migrasi permanen.

Menurut data dari Biro Pusat Statistik Israel, pada April 2024, populasi Israel mencapai 9,9 juta jiwa, termasuk lebih dari 2 juta warga Palestina dengan 400.000 warga Palestina di Yerusalem Timur dan 20.000 warga Suriah di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

Jutaan orang Israel memiliki kewarganegaraan ganda karena mereka memiliki setidaknya satu kewarganegaraan lain selain kewarganegaraan Israel mereka.

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan 7 Oktober tahun lalu oleh kelompok perlawanan Palestina Hamas.

Lebih dari 38.000 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, dan lebih dari 88.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Selama 10 bulan setelah serangan Israel yang terus-menerus, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sumber : Almayadeen | Media zoonis

Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *