Resistensi.id – Otoritas hiburan Saudi telah membuka perayaan (red:pesta) mereka dengan membuat replika model Kakbah, yang menampilkan gambar wanita bernyanyi dan menari di atasnya.
Jika gambar bendera Israel dan wanita diproyeksikan ke Kakbah yang sebenarnya, para Madkhali seperti Rabbi Faris, Shamsi, dan Dollar Store Pitbull akan mengatakan bahwa mengkritik ini berarti seseorang telah keluar dari Ahl al-Sunnah(baca: wahabi) dan menjadi teroris Khawarij yang harus dibunuh.
Bagi kaum Madkhalis, akidah yang benar mensyaratkan persetujuan diam-diam terhadap degradasi dan penghancuran Kakbah, Masjid Nabawi, dan Masjid Aqsa.
Inilah yang diajarkan oleh ulama palsu seperti Madkhalis Sulayman al-Ruhayli dan Abd al-Salam al-Suhaymi di Universitas Madinah dan Masjid Nabawi.
Menyebut anjing-anjing ini sebagai “ulama” sama menyesatkannya dengan menyebut Abdullah bin Ubayy sebagai “Sahabat Nabi” atau menyebut Musaylimah(alkadzab) sebagai salah seorang “Salaf.”
Ngomong-ngomong, tahukah Anda bahwa banyak produser hiburan yang bekerja sama dengan pemerintah Saudi untuk mengoordinasikan acara-acara ini adalah kaum LGBT Yahudi Amerika?
Jika diartikan adegan dari konser ini , Bahwa Saudi hendak Menenggelamkan ka"bah atau Saudi menganggap Ka'bah lebih rendah dari biduan yg telanjang diatasnya.. NAUDZUBILLAH. pic.twitter.com/Ycx6VNp0BG
— Resistensid (@Resistensid) November 19, 2024
Salah satu Netizen di X merespon postingan tersebut dengan berkomentar, “Sebagai seorang SUNNI, saya khawatir tentang masa depan Saudi di tangan pemerintah saat ini. Mereka adalah penganut Setan yang berpakaian Muslim.”
” Bagaimana mungkin para ulama Saudi membiarkan hal ini terjadi di negara yang mengakomodasi tempat-tempat paling suci dalam Islam.”?
Sumber : Tulisan Daniel Haqiqatjou melalui X