Resistensi.id – Angkatan Udara Iran (IRIAF) membuat lompatan signifikan dalam memodernisasi kemampuan udaranya dengan integrasi jet tempur Su-35 buatan Rusia, menandai berakhirnya era armada F-14A Tomcat yang menua.
Laporan menunjukkan bahwa gelombang pertama pesawat tempur Su-35 canggih ini telah dikirimkan, sebagai bagian dari kesepakatan yang lebih luas dengan Rusia. Akuisisi Su-35 akan memperkuat kemampuan tempur udara Iran, menggantikan platform lama dan meningkatkan strategi pertahanan negara.
Transisi ini terjadi setelah negosiasi geopolitik selama bertahun-tahun antara Moskow dan Teheran, serta pencabutan embargo senjata PBB, yang memungkinkan Iran untuk menggunakan perangkat keras militer yang lebih canggih.
Su-35 baru, pesawat tempur generasi 4,5, menawarkan kemampuan manuver yang unggul, sistem radar canggih, dan muatan senjata yang beragam, menjadikannya tambahan yang tangguh untuk persenjataan IRIAF. Su-35 akan beroperasi bersama armada F-14A Tomcat Iran yang tersisa, yang telah berfungsi sebagai landasan pertahanan udaranya selama beberapa dekade.
Meskipun menghadapi tantangan besar akibat sanksi dan embargo, Iran telah berhasil mempertahankan armada F-14-nya dengan peningkatan lokal. Namun, kedatangan Su-35 menandakan fase transformatif bagi angkatan udara Iran, seiring upaya mereka memodernisasi persenjataannya untuk menghadapi ancaman keamanan kontemporer.
Sumber: Militer Bulgaria, Aeroflap