Foto: Pejuang Palestina Brigade Al-Qassam Hamas membawa salah satu peti mati saat menyerahkan mayat empat sandera Israel ke Palang Merah di Khan Yunis di Gaza selatan, pada Kamis, 20 Februari 2025.(yahoo)
Resistensi.id – Menurut juru bicara Brigade Qassam Hamas, Abu Obeida, keempat tawanan itu masih hidup sebelum tempat mereka dihantam bom oleh tentara Israel selama perang. “Penjahat perang Netanyahu dan tentara ‘Nazi-nya’ membunuh mereka dengan rudal dari pesawat tempur Zionis,” demikian bunyi spanduk yang dipasang saat serah terima.
Mayat empat tawanan Israel diserahkan kepada Palang Merah pada tanggal 20 Februari sebagai bagian dari putaran pertukaran terbaru, yang diharapkan akan membebaskan tahanan Palestina selama akhir pekan.
Oded Lifshitz, Shiri Bibas, dan kedua anaknya Ariel dan Kfir dipindahkan ke Palang Merah dalam peti mati oleh perlawanan Palestina pada Kamis pagi. Peti mati tersebut diterima oleh tentara Israel tak lama kemudian, dan sinar-X dilakukan untuk tujuan keamanan, menurut media Israel.
Perusahaan Penyiaran Israel (KAN) melaporkan bahwa peti mati tersebut dikunci dan diserahkan dengan kunci yang tidak membuka gemboknya.
Sejauh ini, 24 tawanan Israel telah dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza, yang dicapai bulan lalu. Lebih dari 1.000 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel sebagai imbalannya.
Sekitar 70 dari 251 tawanan yang ditangkap oleh kelompok perlawanan pada 7 Oktober 2023 masih berada di Gaza. Setidaknya 35 orang telah dipastikan tewas oleh tentara Israel. Banyak dari mereka yang tersisa adalah prajurit dan komandan tentara Israel.
Kesepakatan ini terdiri dari tahap awal selama 42 hari, di mana 33 tawanan Israel akan ditukar dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina. Dua tahap lagi selama 42 hari diperkirakan akan terjadi, di mana sisa tawanan Israel akan dibebaskan dengan imbalan sejumlah besar tahanan Palestina yang jumlahnya tidak ditentukan. Namun Israel telah menunda dimulainya negosiasi tahap kedua, yang seharusnya dimulai awal bulan ini.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa syarat Israel untuk dimulainya tahap kedua adalah pelucutan senjata lengkap Hamas, diakhirinya kehadirannya di Gaza, dan tidak ada keterlibatan Otoritas Palestina (PA) dalam pengelolaan jalur tersebut pascaperang.
Al Qassam: Empat Mayat Tawanan yang diserahkan tewas oleh Serangan Israel Sendiri https://t.co/VjkLk6jf36 pic.twitter.com/Fse2nKYsS1
— Resistensid (@Resistensid) February 22, 2025
Sumber: The Cradle